Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 08:04:21【Kabar Kuliner】734 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(94)
Artikel Terkait
- PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
- Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos
- Hari ini Senin 27/10, On Time Performance Kereta Kembali Pulih
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
- Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- Menteri KP siap membangun lab pastikan seafood RI aman dari radioaktif
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia

BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG

Polisi ungkap kronologi pengemudi Lexus yang tewas di Pondok Indah

NasDem serahkan bantuan pada lansia dan anak di panti sosial Jaktim

BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030

BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG

Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina

Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui